Kemendikbud — Kementerian Pendidikan dan Kebudayaaan (Kemendikbud) melalui Pusat Penguatan Karakter (Puspeka) kembali menggelar Webinar yang ke sembilan dengan menggandeng Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi. Masih dalam rangka penyesuaian kebijakan pembelajaran di masa pandemi Coronavirus Disease 2019 (COVID-19), tema yang diangkat pada webinar kali ini adalah “Tetap Produktif di Masa Sulit, Vokasi Kuat Menguatkan Indonesia”.
Kepala Puspeka Kemendikbud, Hendarman mengatakan tujuan dari webinar ke sembilan ini adalah menguatkan implementasi pembelajaran produktif dan praktik kerja industri SMK pada kondisi khusus. “Peran strategis SMK dalam pembangunan SDM Indonesia yang unggul dan berdaya saing dengan tetap produktif di tengah situasi menantang ini, ini akan kita kuatkan,” tutur Hendarman saat membuka Webinar pada Jumat (29/08/2020).
Kali ini hadir sebagai narsumber Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Wikan Sakarinto; Kepala SMK Negeri 8 Malang, Cone Kustarto Arifin; Anggota Komisioner Badan Nasional Sertifikasi Profesi , Bonardo Aldo Tobing; dan Alumni SMKN 1 Serang sekaligus Finasil Masterchef Seasen 6, Firhan Ashari dengan dipandu oleh Tim Teknis Staf Khusus Mendikbud, Danasmoro Brahmantyo serta sebagai penerjemah Bahasa isyarat Guru SLBN 1 Jakarta, Simping Purwanti.
Sebagai narasumber pertama, Cone Kustarto Arifin memaparkan inovasi pembelajaran di SMKN 8 Malang di masa pandemi dengan mengawali paparannya melalui video dari siswa SMK yang sedang praktek. “Sistem Pendidikan di SMK kami In On In. In ada di sekolah. On ada di industri kemudia In lagi, ini yang tiga tahun. Ada yang empat tahun, hanya IN di sekolah dan ON di industri untuk magang. Nah karena sekarang ada kondisi COVID, anak yang seharusnya sedang On, saya tarik Uji Kompetensi ke depan untuk anak membuat projek. Istilahnya kita harus tetap produktif di masa pandemi ini dan tidak boleh baper,” jelas Cone yang pernah mendapat gelar sebagai Pemuda Pelopor Jawa Timur bidang seni pariwisata pada tahun 2000 serta mengawali pengalaman mengajarnya melalui pertukaran Guru di Thailand.
Narasumber selanjutnya, Wikan Sakarinto memberikan apresiasi kepada Cone yang telah memberikan inspirasi kepada seluruh pelajar dan pendidik. “SMK dan Vokasi itu menarik, hanya saja kita selalu melihat dari satu sisi. Tapi kalau kita juga melihat sudut pandang lainnya, kita bisa melihat ratusan atau bahkan ribuan kepala sekolah macam Pak Cone menghiasi vokasi Indonesia,” ujar Wikan.
Misal kita melihat satu sisi lainnya, lanjut Wikan bahwa lulusan SMK itu menjadi salah satu kontributor terbesar pengangguran Indonesia. “Tetapi kenyataannya banyak sekali Pak Cone di Indonesia ini. Setelah melihat produk-produk yang dihasilkan oleh Pak Cone tadi, hal tersebut menjadi bukti bahwa pendidikan SMK itu yang dipelajari adalah yang digunakan,” tutur Wikan
Sebagai narasumber ketiga, Bonardo Aldo Tobing menyampaikan kiat menghadapi persaingan yang semakin kompetitif paskapandemi dalam rangka penguatan kompetensi nasional salah satunya melalui sertifikat kompetensi. “Sertifikat kompetensi ini merupakan produk hukum yang menjadi legitimasi terhadap capaian kemampuan seseorang dalam melakukan pekerjaan tertentu yang ditetapkan oleh otoritas yang berwenang berbasis pada standar kompetensi”, jelas Aldo.
Aldo menyampaikan bahwa sertifikat ini sesuai arahan Presiden Jokowi yang menyampaikan pentingnya SDM memiliki sertifikat kompetensi. “Jadi memang pengakuan ini penting, karena apa? Kalau kita punya kompetensi sudah seharusnya kita mempunyai hak milik berupa sertifikat hak milik,” ujar Aldo.
Diakhir paparannya, Aldo mengatakan pelaksanakan sertifikasi dalam tatanan normal baru diantaranya asessmen jarak jauh, asesmen lapangan dengan menerapkan protokol kesehatan, pelatihan asesor kompetensi dengan menerapkan protokol kesehatan dan program subsidi pemerintah dengan menerapkan protokol kesehatan.
Narasumber terakhir, seorang ahli memasak Firhan Ashari, berbagi awal mula terjun kedunia katering. “Awal mula berjualan cilok dengan resepnya di sekolah dan ternyata laku keras oleh teman-temannya. Dari sana saya mencoba memvariasikan menu-menu yang dianggapnya belum ada di kota kelahirannya, seperti Chicken Wings,” tutur Firhan.
Firhan menjual masakannya secara daring dengan awal promosinya melalui media sosial dan meminta bantuan kepada teman-temannya untuk mempromosikan bahwa makannya enak. Pada usia 23 tahun, Firhan terbilang sukses dengan karirnya dengan muncul di berbagai TV Swasta.
Firhan berpesan kepada peserta didik yang masih belajar khususnya di SMK untuk selalu optimis. “Pokoknya kita yakin aja dulu, apa yang kita yakini pasti akan terwujud. Untuk adik-adik juga yang sekarang bersekolah di SMK, harus mencoba keluar dari zona nyaman, lalu coba memulai potensi yang kalian miliki. Kalau kalian memiliki potensi itu harus digali terus, sebagai lulusan SMK kalian sudah selangkah lebih maju dari lulusan lainnya,” ujar Firhan yang selalu memotivasi.
Seperti di webinar sebelum-sebelumnya, kali ini pun banyak kuis yang bisa diikuti dengan hadiah yang menarik. Ada juga tantangan kuis bersambung dengan petunjuk-petunjuk yang diutarakan oleh moderator di sela acara webinar.
Webinar ini diselenggarakan melalui aplikasi Zoom yang dapat diakses oleh peserta yang sudah mendaftarkan diri melalui tautan https://bit.ly/puspeka-spkk. Dan disiarkan secara langsung di kanal youtube Cerdas Berkarakter Kemdikbud RI, radio suara edukasi (suaraedukasi.kemdikbud.go.id), radio edukasi (radioedukasi.kemdikbud.go.id) dan radio itjen (radio.itjen.kemdikbud.go.id).